Hari / Tanggal : Selasa, 07 Januari 2025
Definition of Narrative
Text (Pengertian Teks Narasi)
What is narrative text?
Narrative text is a the type of text that tells a chronological story in the
past tense. Kalo dalam bahasa Indonesia-nya nih, teks narasi adalah
suatu cerita yang dibuat runut dalam kalimat lampau. Narrative text menceritakan
cerita imajinatif ataupun cerita nyata yang dimodifikasi, dan disusun
melalui urutan kejadian yang terjadi di masa lalu.
The Purpose of
Narrative Text (Tujuan Teks Narasi)
The aim of narrative text is
to entertain the readers through the amusing story. Jika
diartikan, tujuan narrative text adalah untuk
menghibur para pembaca dengan ceritanya yang menarik.
Types of Narrative Text (Jenis-Jenis
Teks Narasi)
Nah, narrative text ini terdiri dari beberapa macam. Jenis-jenis teks narasi di antaranya ada cerita khayalan (fairytales), misteri (mysteries), cerita seram (forror stories), sci-fi (science fiction), romansa (romance), dan masih banyak lagi.
Generic Structure of
Narrative Text (Struktur Teks Narasi)
Ada 4 generic
structure of narrative text (struktur teks narasi) yang perlu kamu
ketahui jika ingin menyusun atau membuat sebuah teks narasi (narrative text),
yaitu:
1. Orientation
Merupakan bagian pembuka dari
sebuah cerita teks narasi. Bagian ini mengenalkan tokoh dalam cerita (characters) serta
latar terjadinya cerita yang meliputi latar tempat, waktu, suasana, dan keadaan
sosial (setting).
2. Complication
Bagian ini berisi permasalahan
yang terjadi di dalam sebuah cerita. Secara lebih detail, complication terbagi
lagi menjadi 3 bagian, yaitu:
- Rising action:
Masalah mulai muncul
- Climax: Puncak
permasalahan
- Falling action:
Tensi permasalahan mulai menurun, dan mulai menemukan titik penyelesaian.
3. Resolution
Bagian ini berisi penyelesaian
atau akhir dari sebuah cerita teks narasi. Sebuah cerita bisa ditutup dengan
akhir yang menyenangkan (happpy ending), akhir yang menyedihkan (sad
ending), atau akhir yang menggantung (cliffhanger).
4. Re-orientation
Bagian terakhir dari struktur
teks narasi (narrative text) ini biasanya berisi kesimpulan, pesan moral
(moral value), atau perubahan watak tokoh di akhir cerita. Reorientation ini
sifatnya opsional karena tidak harus selalu ada pada suatu teks naratif.
Language Features of
Narrative Text (Kaidah Kebahasaan Teks Narasi)
Kalau kamu ingin membuat
contoh narrative text, ada baiknya pahami dulu kaidah kebahasaannya, ya.
Karena, unsur inilah yang menjadi ciri khas narrative text. Lalu, apa aja sih
language features of narrative text, atau kaidah kebahasaan teks narasi itu?
1. Menggunakan Simple
Past Tense
Narrative text biasanya
menggunakan simple
past tense karena akan menceritakan peristiwa atau
kisah yang telah terjadi. Dengan begitu, pembaca bisa memahami urutan
peristiwa secara jelas, dan membantu mereka untuk hanyut ke dalam cerita.
Contohnya:
“Once upon a time, in a
small village, there lived a kind, generous old man. One day, as he was walking
through the forest, he stumbled upon a giant squash. Amazed, he inched closer.”
(Pada zaman dahulu kala, di
sebuah desa kecil, hiduplah seorang pria tua yang baik hati dan dermawan. Suatu
hari, ketika dia sedang berjalan menuju hutan, dia menemukan sebuah labu
raksasa. Terkejut, dia pun mendekat.)
Nah, pada potongan teks di
atas, terdapat bentuk past tense dari live –> lived, he is walking
–> he was walking, inch –> inched, yang menggambarkan kalau peristiwa
itu sudah terjadi.
2. Menggunakan Adverb
of Time
Adverb of time adalah
kata yang memberi keterangan terkait kapan peristiwa terjadi, berapa
lama, dan berapa sering peristiwa itu berlangsung. Pada narrative
text, adverb of time membantu memperjelas konteks urutan
peristiwa dalam cerita. Ini memungkinkan pembaca untuk lebih mudah mengikuti
alur cerita dan merasa terbawa masuk ke dalam cerita yang mereka baca.
Contoh adverb of time,
antara lain today, yesterday, one day, tomorrow, last year, later,
dan sebagainya. Contoh adverb of time dalam narrative
text bisa kamu cek pada potongan teks berikut ini:
“Early one morning, Sarah
decided to go for a jog in the park. As she jogged, the sun began to rise,
casting a golden glow over the trees. Later that day, she met her friends for
lunch and shared her morning adventure with them.”
(Pagi-pagi sekali, Sarah
memutuskan untuk jogging di taman. Saat dia jogging, matahari mulai terbit,
menyebarkan cahaya emas di atas pepohonan. Kemudian pada hari itu, dia bertemu
teman-temannya untuk makan siang dan menceritakan petualangan paginya kepada
mereka.)
Nah, pada contoh di atas,
terdapat beberapa adverb of time, yaitu early one morning,
later that day, yang digunakan untuk menunjukkan urutan peristiwa yang
terjadi.
3. Menggunakan Adjective
Adjective adalah kata
yang digunakan untuk mendeskripsikan noun (kata benda)
dan pronoun (kata ganti), yang bisa berupa orang, tempat,
hewan, benda, warna, bau, atau konsep abstrak lainnya. Adjective bisa kita
sebut juga sebagai kata sifat.
Dalam narrative text,
adjective membantu menciptakan cerita yang lebih rinci atau deskriptif. Dengan
begitu, ini akan menstimulasi imajinasi pembaca, sehingga mereka dapat ikut
hanyut ke dalam cerita.
Contohnya:
“The brave knight entered the
dark, mysterious forest, ready to face any challenges that lay ahead.”
(Seorang Ksatria yang berani
memasuki hutan yang gelap dan misterius, siap menghadapi segala tantangan yang
menantinya.)
Pada contoh ini, terdapat kata
sifat berupa brave, dark, dan mysterious, yang
memberikan pembaca gambaran yang lebih jelas tentang kepribadian ksatria serta
atmosfer hutan.
4. Menggunakan Noun
Phrase
Noun phrase adalah
kata-kata yang berfungsi sebagai kata benda. Bisa berupa tempat, orang, makhluk
hidup, dan lain-lain. Nah, sama halnya dengan adjective, noun
phrase digunakan untuk memberi deskripsi yang lebih rinci dari
sebuah narrative text.
Contohnya:
“The bright morning sun cast a
golden glow on the calm waters of the lake, creating a breathtaking view.”
(Matahari pagi yang terang
melemparkan cahaya emas pada air tenang danau, menciptakan pemandangan yang
memukau.)
Pada contoh teks di atas,
terdapat beberapa noun phrases, yaitu the bright morning
sun and the calm waters of the lake, yang membantu
memberikan gambaran lebih rinci terkait suasana dan waktu dalam cerita.
The Legend of Mount
Batur
A long time ago, there lived
on the island of Bali a giant-like creature named Kbo Iwo. The people of Bali
used to say that Kbo Iwo was everything, a destroyer as well as a creator. He
was satisfied with the meal, but this meant for the Balinese people enough food
for a thousand men.
Difficulties arose when for
the first time the barns were almost empty and the new harvest was still a long
way off. This made Kbo Iwo wild with great anger. In his hunger, he destroyed
all of the houses and even the temples. It made the Balinese turn to rage.
So, they came together to plan
steps to oppose this powerful giant by using his stupidity. They asked Kbo Iwo
to build them a very deep well, and rebuild all the houses and temples he had
destroyed. After they fed Kbo Iwo, he began to dig a deep hole.
One day he had eaten too much,
he fell asleep in the hole. The oldest man in the village gave a sign, and the
villagers began to throw the limestone they had collected before into the hole.
The limestone made the water inside the hole boiling. Kbo Iwo was buried alive.
Then the water in the well rose higher and higher until at last it overflowed
and formed Lake Batur. The mound of earth dug from the well by Kbo Iwo is known
as Mount Batur.
Assalamualaikum Nazla Lubna Aulia 9A hadir
BalasHapusAssalamualaikum Aisyah azka kamila 9A hadir
BalasHapus