Materi Untuk :
Jam ke 1 - 2 Kelas 7G
Jam ke 3 - 4 Kelas 8A
Jam ke 5 - 6 Kelas 8C
Jam ke 7 - 8 Kelas 8B
Hari/Tanggal : Selasa, 19 Mei 2020
MENJAGA NILAI PUASA
Asrian Hendi Caya
Peneliti PUSIBAN – Pusat Studi dan Informasi Pembangunan
Kewajiban puasa bagi orang beriman agar puasanya tidak sekadar menahan lapar dan haus. Artinya, puasa harus berdampak pada jiwa dan kepribadian serta mendapat ampunan dan pahala. Dengan demikian, orang beriman mengusahakan agar puasa dijalankan dengan sebaik-baiknya mulai dari rukun dan syarat bahkan maknanya.
Rasulullah SAW mengingatkan bahwa banyak yang sia-sia puasanya. “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR. Ath Thabrani). Dalam riwayat lain: “Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecuali rasa lapar” (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah). Tentunya kita bertekad untuk tidak menyia-nyiakan puasa. Disinilah pentingnya makna beriman bagi orang yang puasa. Bukan sekadar mampu dan punya kesempatan berpuasa.
Sebelum puasa ada baiknya kita merenungkan peringatan Nabi Muhammad SAW menyangkut bagaimana sebaiknya sikap orang berpuasa agar tidak sia-sia. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan” (HR. Bukhari no. 1903).
Menjaga perkataan menjadi penting dalam berpuasa. Rasulullah SAW kembali menegaskan bahwa : Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan mengumpat, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang berpuasa (Muttafaq ’alaih). Dalam riwayat yang lain: Puasa adalah perisai selama seorang yang berpuasa tidak merusaknya, "Dengan apa seseorang merusak puasanya?" Dia menjawab, dengan kebohongan atau ghibah (HR. Thabrani).
Semua pesan Nabi Muhammad SAW bermuara pada perkataan. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa” (HR. Ibnu Majah dan Hakim). Menurut Muhammad Abduh Tuasikal (rumaysho,com), dalam Fathul Bari (3/346), Al Akhfasy mengatakan, “Lagwu adalah perkataan sia-sia dan semisalnya yang tidak berfaedah.” dan Fathul Bari (5/157), Ibnu Hajar mengatakan, “Istilah Rofats digunakan dalam pengertian ‘kiasan untuk hubungan badan’ dan semua perkataan keji.”
Bila menahan makan minum dan syahwat dijadikan dasar membatalkan puasa maka berbicara yang tidak perlu atau bahkan menyakitkan orang lain memberikan makna puasa sehingga tidak sia-sia. Puasa bisa sah secara syariat tapi bisa sia-sia secara makna. Karena itu, kita harus menjaga keabsahan puasa dengan tidak melalukan hal yang membatalkan tapi juga menjaga adab puasa agar tidak sia-sia. Mungkin kita kuat dan sudah terbiasa menjaga hal yang dapat membatalkan puasa, tapi mari kita instrospeksi apakah kita sudah mampu menjaga agar puasa tidak-sia-sia secara maknawi.
Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa…
Bila menahan makan minum dan syahwat dijadikan dasar membatalkan puasa maka berbicara yang tidak perlu atau bahkan menyakitkan orang lain memberikan makna puasa sehingga tidak sia-sia. Puasa bisa sah secara syariat tapi bisa sia-sia secara makna. Karena itu, kita harus menjaga keabsahan puasa dengan tidak melalukan hal yang membatalkan tapi juga menjaga adab puasa agar tidak sia-sia. Mungkin kita kuat dan sudah terbiasa menjaga hal yang dapat membatalkan puasa, tapi mari kita instrospeksi apakah kita sudah mampu menjaga agar puasa tidak-sia-sia secara maknawi.
Sebagaimana maknanya, puasa adalah mencegah, menahan, mengendalikan semua perbuatan yang sia-sia, membicarakan dan merugikan orang lain, dusta. Karena itu, puasa diserukan kepada orang beriman, yaitu orang yang sudah menerima Allah dan Rasul-Nya sepenuh hati. Puasa yang tidak sekadar lahiriah memang berat, karena itu, Allah langsung yang akan membalasnya. “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
Semoga kita bisa menjaga puasa yang dijalankan sesuai dengan syarat dan rukunya serta adabnya, yaitu puasa yang imanan wahtisaban serta menjadikan bertaqwa…
Tugas 7G dan 8C:
1. Merangkum isi materi
2. Mengirimkan foto sambil memegang hasil tugas.
3. Dikumpul maksimal pukul 15.00
Tugas 8A dan 8B:
1. Ceritakan perasaanmu selama libur covid 19 ini dan terutama saat bulan ramadhan dan idul fitri yang akan kita hadapi ini dan harapanmu kedepan. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Dikumpul maksimal pukul 15.00
Oke mam thanks
BalasHapus—wahyu tri 8a
Oke mam thank you
BalasHapusFarel 8a
Oke mam thanks you
BalasHapus-firza8a
Okay mam,thank you
BalasHapus-vika 8A
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusOk mam thank you
BalasHapus-Nazwa Amelia 8a
Oke mam, thank you
BalasHapus-thabitha 8a
Okay mam thank you
BalasHapus-dhiki 8a
Ok mam thanks
BalasHapus-ikhsan 8a
Ok mam thank you
BalasHapusZaky 8a
Ok mam thank you
BalasHapusOk mam
BalasHapusM daffa al haaq 8.b
Ok mam thank you
BalasHapus-alina 8a
Thanks mam
BalasHapusRafeifa 8a
Ok mam
BalasHapusRadithya Wirasena 8b
ok mam, thanks
BalasHapus-bilqis 8a-
Ok mam thanks
BalasHapusM.kelviandra 8b
Thank you mam
BalasHapusAqila 8a
Oke mam thank you
BalasHapus-dara 8a
Ok mam thank you
BalasHapusNabila Putri 8a
Ok mam
BalasHapusSultan Qurrahman Pasya
8B
Ok mam thank you
BalasHapusRadit heka ramadhan 8b
Ok thanks mam
BalasHapusRaissa Aulia 8A
Oke thank you mam
BalasHapus-akbar 8a
Thanks mam
BalasHapusSagita 8B
Ok mam
BalasHapusCaesar abdurrahman 8B
Ok mam
BalasHapusSalsabila cintami 8B
ok mam thnks
BalasHapusshafira intan zahrani 8b
Thanks mam
BalasHapusCecilia amanda 8b
Thank you mam
BalasHapus—Azzura8a
thanks Mam
BalasHapus-Ariel 8A
thanks mam
BalasHapusAstrid Evril 8B
Ok mam thank you
BalasHapusDzaky Wira 8B
Ok mam,thank you
BalasHapusAlita 8b
Ok mam,thank you
BalasHapus•alifah nw 8b
Ok trmksh mam
BalasHapus-lala 8a
Oke thanks mam wahyu ardianto 8b
BalasHapusok thank you mam
BalasHapusadelia rafa n
8b
Ok mam thank you
BalasHapus—Rafeifa 8a
Thanks mam
BalasHapus—azzura8a
Okay mam,thank you
BalasHapusAzra 8A
Oke mam,thank you
BalasHapusOk mam thank you
BalasHapusNabila Putri 8a
Ok mam thanks
BalasHapusZaky 8a
Ok mam
BalasHapusM daffa al haaq 8.b
OK mam
BalasHapusFaiz 7G
OK mam
BalasHapusFaiz 7G
Ok makasih mam
BalasHapusMahesa caesar ali 8B
Ok mam thank you
BalasHapus-alina 8a
Ok mam thank you
BalasHapus-Bintang 7G
Ok mam thank you
BalasHapus-samantha 7G
Ok mam ,thank you
BalasHapusFatiha Arta-7G
Ok mam,thank you
BalasHapusAlita 8b
HapusOk mam, thank you
BalasHapusSalsabila cintami 8B
Ok mam,thank you
BalasHapusRafi Ahmad b 8c
Ok mam,thank you
BalasHapussagita abdhi dharma 8B
Thank mam
BalasHapusOk mam, thank you
BalasHapus-sasta humayra 8c
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusOk mam thanks
BalasHapusM.kelviandra 8b
Oke mam thank you
BalasHapus-akbar 8a
Thanks mam
BalasHapus-Nabilla 8C
Ok mam thank you
BalasHapus—Saskia salsabila 8c
—amanda shafa t 8c
Ok mam thank you
BalasHapus-Muhammad Fathi Farhat 8c
Okay mam thank you
BalasHapus-vika 8A
Oke mam-Haristrada7G
BalasHapusOk mam,thank you
BalasHapus-Clarisma Hana A.8C
Ok mam thank you
BalasHapus-firza8a
ok mam thanks
BalasHapusshafira intan zahrani bu 8b
Ok mam thank you
BalasHapus-Nazwa Amelia 8a
Ok mam thank you
BalasHapusDian 7G
Thankyou mam
BalasHapusAqila 8a
Thanks mam
BalasHapus-Nabil 8b
Thanks mam
BalasHapusRadit heka ramadhan 8b
Ok mam thankyou
BalasHapus-lala 8a
Oke mam thank you wahyu ardianto 8b
BalasHapusThank you mam
BalasHapusYoga Dwi Saputra 8C
Oke mam thankyou
BalasHapus•alifah nw 8b
~Irsyad 7G ,Ok Mam
BalasHapusOk mam
BalasHapus-Manda Vivian 8b
thank you mam
BalasHapusadelia rafa na'ilah 8b
Ok mam
BalasHapus-zeta rama efendi8C
Thanks mam
BalasHapusAlwahid Alfareza S. 8C